Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Untuk menurunkannya, banyak orang mencari solusi alami. Di bawah ini terdapat beberapa obat tradisional kolesterol yang direkomendasikan untuk kamu coba.
Apa Obat Tradisional Kolesterol?
Obat tradisional untuk menurunkan kolesterol sering kali menggunakan bahan-bahan alami dengan sifat yang mendukung kesehatan jantung. Berikut daftar tanaman herbal yang dapat dijadikan obat tradisional untuk menurunkan kolesterol.
1. Fenugreek (Kelabat)
Biji dan daun fenugreek efektif menurunkan kadar kolesterol. Menurut artikel di Medical News Today yang ditinjau oleh nutrisionis Kim Rose-Francis, RDN, CDCES, LD, meta-analisis tahun 2020 menunjukkan bahwa suplemen fenugreek dapat membantu penderita diabetes mengelola kolesterol mereka.
Namun, penelitian berkualitas tinggi lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.
2. Ekstrak Daun Artichoke
Artichoke adalah tambahan bergizi yang cocok untuk diet sehat, termasuk pola makan Mediterania. Selama bertahun-tahun, penelitian telah mengkaji dampak artichoke terhadap kadar kolesterol.
Meta-analisis pada tahun 2018 menunjukkan bahwa ekstrak daun artichoke berhubungan positif dengan penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
Para peneliti menyimpulkan bahwa suplemen ekstrak daun artichoke efektif digunakan bersama terapi penurun lipid, terutama bagi mereka yang mengalami hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam tubuh).
Dengan demikian, ekstrak daun artichoke tidak hanya menjadi sumber nutrisi, tapi juga bermanfaat sebagai suplemen dalam pengelolaan atau menurunkan kolesterol.
3. Yarrow dalam Pengobatan Tradisional
Yarrow, sebuah ramuan berbunga yang tumbuh subur di permukaan tanah, telah dikenal dalam dunia pengobatan tradisional selama berabad-abad.
Ramuan ini menarik perhatian karena potensi manfaat kesehatannya, termasuk kemampuannya dalam menurunkan kolesterol.
Penelitian Mengenai Yarrow dan Kolesterol
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa yarrow dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol pada ayam broiler.
Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian tersebut lebih difokuskan pada pengurangan penggunaan antibiotik pada hewan, sehingga aplikasinya pada manusia belum dapat dipastikan.
Temuan Terbaru tentang Yarrow
Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa ekstrak yarrow memiliki kemampuan untuk mempengaruhi lipid secara in vitro, yang berarti pengujian dilakukan di luar organisme hidup.
Namun, penulis penelitian tersebut tidak menyimpulkan bahwa yarrow dapat secara langsung menurunkan kolesterol. Sebaliknya, mereka lebih menyoroti potensi yarrow dalam pengobatan kanker pankreas.
4. Basilik Suci adalah Ramuan dengan Manfaat untuk Kesehatan Metabolisme
Basilik suci, atau tulsi, adalah ramuan dengan cita rasa unik, sedikit pedas, dan pahit. Tulsi dapat dikonsumsi mentah atau sebagai bahan dalam berbagai hidangan.
Manfaat untuk Kesehatan Metabolisme
Penelitian pada 2018 menunjukkan bahwa basil suci memiliki dampak positif pada kesehatan metabolisme orang dewasa di atas 40 tahun. Konsumsi tulsi dalam dosis tinggi terbukti menurunkan kolesterol total dan LDL, kolesterol 'jahat'.
Rekomendasi Konsumsi
Untuk mendapatkan manfaat ini, disarankan mengonsumsi 1 gram basil suci per hari. Namun, efek penurunan kolesterol ini bersifat sementara. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efek jangka panjangnya.
5. Jahe: Rempah dengan Rasa dan Manfaat Kesehatan
Jahe adalah rempah yang terkenal, terutama dalam masakan Asia, dengan rasa unik: manis dan sedikit asam. Selain sebagai bumbu masakan, jahe juga kerap digunakan sebagai suplemen untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Penelitian Tentang Manfaat Jahe
Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis pada 2018 yang mencakup 12 percobaan menemukan bahwa konsumsi jahe dalam dosis rendah (kurang dari 2 gram per hari) dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL. Ini menunjukkan potensi jahe sebagai bahan alami yang mendukung kesehatan jantung.
Perlunya Penelitian Lanjutan
Meski hasilnya menjanjikan, peneliti menekankan pentingnya studi lanjutan yang lebih berkualitas untuk memastikan efektivitas jahe dalam menurunkan kolesterol secara meyakinkan.
Cara Menambahkan Jahe dalam Diet
Dengan manfaat yang ditawarkan, jahe bisa menjadi tambahan yang baik dalam diet harian. Anda dapat menggunakannya dalam masakan, membuat teh jahe, atau mencoba suplemen jahe.
6. Kunyit: Bumbu dengan Manfaat Kesehatan yang Mengagumkan
Kunyit merupakan bumbu yang banyak digunakan dalam masakan Timur Tengah dan India, terkenal dengan warna kuning cerah dan rasa earthy yang khas.
Selain fungsinya sebagai bahan masakan, kunyit juga memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang menarik.
Penelitian Terkini tentang Kunyit
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2017 meneliti dampak komponen aktif kunyit, yaitu kurkumin, terhadap risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian ini menemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat memberikan perlindungan bagi pasien yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung dengan cara meningkatkan kadar lipid serum dalam tubuh.
Pentingnya Penelitian Lanjutan
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan potensi yang menjanjikan, para ilmuwan menekankan pentingnya melakukan studi tambahan yang berkualitas tinggi.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan efektivitas kunyit dan kurkumin, serta untuk menentukan dosis yang tepat dan memastikan profil keamanannya.
7. Rosemary untuk Kesehatan Kardiovaskular
Rosemary bukan hanya bumbu masakan; ia juga memiliki manfaat kesehatan, terutama dalam mengatur kadar kolesterol. Penelitian 2014 menunjukkan bahwa konsumsi 2, 5, atau 10 gram bubuk rosemary per hari dapat menurunkan kadar kolesterol total.
Peneliti mencatat bahwa ramuan ini berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi kronis lainnya. Namun, karena studi ini melibatkan sampel kecil, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat temuan dan memahami efek rosemary pada kesehatan kolesterol.